Mitoni ialah suatu istilah untuk ritual yang dilakoni masyarakat Jawa saat usia kehamilan memasuki bulan ke-7, sebagai ucapan syukur atas usia kehamilan pertama yang memasuki usia ke tujuh bulan, sekaligus sebagai doa supaya kehamilan lancar hingga proses kelahiran nantinya.
Dalam adat Jawa ada beberapa prosesi mitoni yang harus dilalui, seperti dikutip dari Mahligai Indonesia yaitu :
1. Sungkeman
2. Siraman
3. Ngrogoh Cengkir
4. Brojolan atau brobosan
5. Membelah cengkir
6. Pantes-pantesan
7. Angrem
8. Potong tumpeng
9. Pembagian Takir Pontang
10. Jualan Dawet dan Rujak
Panjang ya prosesinya!
Awalnya, karena melihat prosesi yang cukup ribet persiapannya, aku & suami berpikir untuk tidak menyelenggarakan Mitoni. Namun, setelah aku pikir-pikir, rasanya ingin sekali mengadakan mitoni untuk anak pertama kami ini yang sudah kami nantikan 3 tahun lamanya. Kami bener-bener bersyukur luar biasa, di saat kami akhirnya merasa bisa pasrah & ikhlas, dan mencoba untuk tidak menjadikan beban pikiran terlebih dahulu karena gak kunjung dikaruniai buah hati, ternyata Tuhan justru memberikannya. (Bahkan kami udah beli tiket liburan untuk sejenak rileks dari rutinitas, eh 1 bulan sebelum keberangkatan aku malah positif hamil. Tapi tetap berangkat liburan kok, hehe.) Nah, enggak berhenti disitu rasa syukur kami karena selama kehamilan, kami selalu diberikan kelancaran. Sehingga akhirnya aku propose ke suami untuk bisa mengadakan mitoni di kota kelahiran kami, di Yogyakarta.
Berhubung kami ada di Jakarta dan gak memungkinkan untuk mempersiapkan ritual mitoni yang cukup ribet (bisa sih, pake EO tapi kami gak plot budget untuk itu hehe), akhirnya kami memutuskan untuk menyelenggarakan Misa Syukur 7 bulanan saja di rumah Jogja, tanpa prosesi apapun, yang penting tujuannya adalah sebagai doa ungkapan syukur atas kehamilan ini & kelancaran prosesnya, serta doa permohonan kelancaran sampai hari H kelahiran & anak yang dilahirkan sehat tanpa kurang suatu apapun.
Persiapannya enggak terlalu ribet, yaitu :
1. Penentuan tanggal
Waktu itu kami pilih tanggal sesuai dengan perkiraan usia kehamilan pas 7 bulan.
2. Romo
Mendapatkan Romo itu termasuk bukan perkara yang mudah, karena banyak lho umat yang ingin menyelenggarakan misa, namun Romo terbatas. (Sebetulnya, termasuk suatu keprihatinan juga sih, seperti yang disampaikan Romo / Suster pada saat Hari Minggu Panggilan kemarin, umat semakin banyak namun Romo sedikit. Semoga nanti kalau ternyata anak laki-laki ku terpanggil, aku diberikan kekuatan ^^ ) Yah, intinya waktu itu kami (dibantu Bapak) 2 bulan sebelumnya sudah menghubungi Romo. Puji Tuhan, Romo bisa :)
3. Teks panduan misa
PR selanjutnya adalah menyusun teks panduan misa, karena teks ini harus mendapat approval dari Romo yang akan memimpin misa. Buat yang akan mengadakan Misa Syukur Mitoni dan perlu contoh teks panduan misa, bisa menghubungi aku ya!
4. Konsumsi
Konsumsi ini bukan hal yang terlalu rumit. Setelah romo & panduannya beres, kami baru memutuskan konsumsi yang akan disajikan. Saat itu kami menyiapkan makan malam sederhana (lontong opor dari catering langganan mertua yang super enak) di rumah, dan pada saat selesai seluruh tamu dibawakan snack (snack Mirota karena dapet diskon ;p) untuk dibawa pulang.
5. Petugas misa
Nah, ini hal yang dilakukan secara pararel begitu sudah menentukan tanggal. Kami mencari koor, organis, dan petugas lainnya. Hal ini dibantu oleh Bapak kami di Jogja.
6. Dokumentasi
Hal yang super penting, hehee. Supaya bisa jadi kenang-kenangan untuk kita kan ya pastinya :)
Ini mitoni ala kami, meskipun sebetulnya dengan doa di rumah saja pun cukup, tidak wajib menyelenggarakan misa atau perayaan. Ya apapun itu, yang penting disesuaikan dengan kondisi masing-masing aja (dari segi waktu, budget, dan lainnya). Engga menyelenggarakan apapun kan bukan berarti kita engga bersyukur atau berdoa kan?
Buat yang sedang menjalani kehamilan, kudoakan selalu lancar ya proses kehamilannya sampai persalinan nanti :)
Dalam adat Jawa ada beberapa prosesi mitoni yang harus dilalui, seperti dikutip dari Mahligai Indonesia yaitu :
1. Sungkeman
2. Siraman
3. Ngrogoh Cengkir
4. Brojolan atau brobosan
5. Membelah cengkir
6. Pantes-pantesan
7. Angrem
8. Potong tumpeng
9. Pembagian Takir Pontang
10. Jualan Dawet dan Rujak
Panjang ya prosesinya!
Awalnya, karena melihat prosesi yang cukup ribet persiapannya, aku & suami berpikir untuk tidak menyelenggarakan Mitoni. Namun, setelah aku pikir-pikir, rasanya ingin sekali mengadakan mitoni untuk anak pertama kami ini yang sudah kami nantikan 3 tahun lamanya. Kami bener-bener bersyukur luar biasa, di saat kami akhirnya merasa bisa pasrah & ikhlas, dan mencoba untuk tidak menjadikan beban pikiran terlebih dahulu karena gak kunjung dikaruniai buah hati, ternyata Tuhan justru memberikannya. (Bahkan kami udah beli tiket liburan untuk sejenak rileks dari rutinitas, eh 1 bulan sebelum keberangkatan aku malah positif hamil. Tapi tetap berangkat liburan kok, hehe.) Nah, enggak berhenti disitu rasa syukur kami karena selama kehamilan, kami selalu diberikan kelancaran. Sehingga akhirnya aku propose ke suami untuk bisa mengadakan mitoni di kota kelahiran kami, di Yogyakarta.
Berhubung kami ada di Jakarta dan gak memungkinkan untuk mempersiapkan ritual mitoni yang cukup ribet (bisa sih, pake EO tapi kami gak plot budget untuk itu hehe), akhirnya kami memutuskan untuk menyelenggarakan Misa Syukur 7 bulanan saja di rumah Jogja, tanpa prosesi apapun, yang penting tujuannya adalah sebagai doa ungkapan syukur atas kehamilan ini & kelancaran prosesnya, serta doa permohonan kelancaran sampai hari H kelahiran & anak yang dilahirkan sehat tanpa kurang suatu apapun.
Persiapannya enggak terlalu ribet, yaitu :
1. Penentuan tanggal
Waktu itu kami pilih tanggal sesuai dengan perkiraan usia kehamilan pas 7 bulan.
2. Romo
Mendapatkan Romo itu termasuk bukan perkara yang mudah, karena banyak lho umat yang ingin menyelenggarakan misa, namun Romo terbatas. (Sebetulnya, termasuk suatu keprihatinan juga sih, seperti yang disampaikan Romo / Suster pada saat Hari Minggu Panggilan kemarin, umat semakin banyak namun Romo sedikit. Semoga nanti kalau ternyata anak laki-laki ku terpanggil, aku diberikan kekuatan ^^ ) Yah, intinya waktu itu kami (dibantu Bapak) 2 bulan sebelumnya sudah menghubungi Romo. Puji Tuhan, Romo bisa :)
Romo |
3. Teks panduan misa
PR selanjutnya adalah menyusun teks panduan misa, karena teks ini harus mendapat approval dari Romo yang akan memimpin misa. Buat yang akan mengadakan Misa Syukur Mitoni dan perlu contoh teks panduan misa, bisa menghubungi aku ya!
4. Konsumsi
Konsumsi ini bukan hal yang terlalu rumit. Setelah romo & panduannya beres, kami baru memutuskan konsumsi yang akan disajikan. Saat itu kami menyiapkan makan malam sederhana (lontong opor dari catering langganan mertua yang super enak) di rumah, dan pada saat selesai seluruh tamu dibawakan snack (snack Mirota karena dapet diskon ;p) untuk dibawa pulang.
Lontong opor favorit yang jadi suguhan Misa Mitoni |
5. Petugas misa
Nah, ini hal yang dilakukan secara pararel begitu sudah menentukan tanggal. Kami mencari koor, organis, dan petugas lainnya. Hal ini dibantu oleh Bapak kami di Jogja.
6. Dokumentasi
Hal yang super penting, hehee. Supaya bisa jadi kenang-kenangan untuk kita kan ya pastinya :)
Tampang-tampang super excited menantikan kelahiran baby setelah 3 tahun nunggu |
Bumil dengan mertua & ipar |
Bumil dengan orang tua & adik kesayangan |
Adek Bungsu, Mama, Bumil, Adek Tertua |
Siap-siap diberkati supaya persalinan lancar |
Ini mitoni ala kami, meskipun sebetulnya dengan doa di rumah saja pun cukup, tidak wajib menyelenggarakan misa atau perayaan. Ya apapun itu, yang penting disesuaikan dengan kondisi masing-masing aja (dari segi waktu, budget, dan lainnya). Engga menyelenggarakan apapun kan bukan berarti kita engga bersyukur atau berdoa kan?
Buat yang sedang menjalani kehamilan, kudoakan selalu lancar ya proses kehamilannya sampai persalinan nanti :)
Salam kenal florentina. Saya jg berniat utk misa syukur 7 bulanan tp saya check kok susah dpt teks misa 7 bulanan kebanyakan hny ibadat 7 bulanan. Kalau berkenan boleh minta softcopy tesk misa 7 bulanan. Ini alamat email sy myosephita@gmail.com
BalasHapusTerima Kasih.
Tuhan Memberkati.
Salam kenal Florentina. Bolehkah saya minta teks misanya juga. Mohon di email ke yokristanto3@gmail.com.
BalasHapusTerimakasih. Gbu
Sayamau dikirim soft copy teks misanya ya
BalasHapus